Anakku Hanya Mau Minum Susu,
Ternyata Gangguan Oral Motor
Penulis : Dr. Widodo Judarwanto Sp.A
| Selasa, 19 Juni 2012 | 08:57 WIB
KOMPAS.com
- Seorang ibu khawatir ketika sampai
usia 2 tahun anaknya hanya minum susu, tidak mau asupan makanan lainnya.
Jangankan membuka mulut, menyentuh makan pun sepertinya sudah trauma. Ibu
tersebut semakin kawatir ketika mendengar cerita bahwa anak temannya baru bisa
makan setelah usia 5 tahun.
"Ayoo
adik....., makan nasi ya biar kuat kayak Ultra Man! Tapi, tetap saja si adik menutup mulut bila kandungan
dalam suapannya berisi nasi atau sayur. Peristiwa seperti ini beberapa kali
dialami oleh pengasuh dan orang tua dalam proses pemberian makanan. Tentu saja
hal ini cukup mengkawatirkan si Ibu. Meskipun ibunya masih berlega hati karena
anaknya tidak kurus, masih lincah dan tetap pintar.
Fenomena
anak sulit makan dan hanya mau minum susu adalah problem klasik yang sejak lama
belum terungkap secara benar. Keadaan seperti ini menimbulkan berbagai opini
dan spekulasi, baik oleh klinisi dan orang tua yang tidak sepenuhnya benar.
Meski pada umumnya usia setelah 3-5 tahun anak akan dapat mulai makan, bila
dicari penyebabnya biasanya keluhan tersebut dapat membaik sebelum usia
tersebut. Pada umumnya gangguan tersebut disebabkan karena gangguan oral motor
yang sering terjadi pada penderita sensitif saluran cerna terutama dengan
keluhan muntah dan mual. Keadaan anak yang hanya mau susu saja dan tidak mau
makan khususnya nasi, daging sayur atau buah harus diamati secara teliti dan
cermat.
Pengalaman
klinis di Picky Eaters Clinic Jakarta didapatkan sekitar 30% anak yang
mengalami gangguan proses makan di mulut atau gangguan oral motor. Gangguan
oral motor atau pergerakan motorik mulut ini akan mengakibatkan gangguan
mengunyah dan menelan. Tampilan klinis yang terjadi adalah mengalami kesulitan
dalam makan bahan makanan yang berserat atau bertekstur kasar seperti sayur
atau daging sapi (empal).
Analisa
kejadian ini berkembang bahwa apakah anak memang "tidak mau" makan
sayur atau memang "tidak bisa" makan sayur. Pada umumnya, orang tua
penderita kadang tidak khawatir karena berat badan anak tetap baik, anak lincah
dan tetap pintar. Pada sebagian besar kasus, anak tidak mengalami gangguan
kenaikan berat badan karena asupan makanan yang tidak bisa masuk diganti dengan
susu. Anak tidak mengalami gangguan berat badan karena minum susunya sangat
banyak. Namun pada sebagian kasus lainnya, berat badan anak tidak baik bila
selain sulit makan susu juga tidak mau.
Tumbuh
dan kembang anak yang optimal tergantung beberapa hal, di antaranya
adalah pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas sesuai kebutuhan.
Dalam masa tumbuh kembang, pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak
tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Sering timbul masalah terutama
dalam pemberian makanan, salah satunya karena oral motor. Orang tua harus
mencermati, apakah memang anaknya mempunyai gangguan tersebut.
Gangguan
Oral Motor
Proses
makan terjadi mulai dari memasukkan makan di mulut, mengunyah dan menelan.
Keterampilan dan kemampuan koordinasi pergerakan motorik kasar di sekitar mulut
sangat berperan dalam proses makan tersebut. Pergerakan morik berupa koordinasi
gerakan menggigit, mengunyah dan menelan dilakukan oleh otot di rahang atas dan
bawah, bibir, lidah dan banyak otot lainnya di sekitar mulut. Gangguan proses
makan di mulut atau disebut gangguan oral motor seringkali berupa gangguan
mengunyah makanan. Hal inilah yang mengakibatkan anak hanya bisa minum susu dan
tidak bisa makan jenis lainnya.
Ciri-ciri gangguan oral motor :
Ciri-ciri gangguan oral motor :
-
Keterlambatan makanan kasar tidak bisa makan nasi tim saat usia 9 bulan, belum
bisa makan nasi saat usia 1 tahun sehingga makan harus selalu diblender pada
usia di bawah 2 tahun.
-
Anak tidak bisa makan sayur, buah dan makanan tertentu. Hal ini terjadi bukan
karena anak tidak suka tetapi anak tidak bisa mengunyah dan menelan makanan
tersebut. Biasanya anak tidak bisa makan bahan makanan yang bertekstur kasar
dan berserat seperti daging sapi (empal) atau sayur seperti kangkung.
-
Sehingga anak akan lebih suka makanan yang bertekstur lembut seperti mi,
makaroni, telor, air jeruk. Kadang sayur yang bisa dimakan adalah sayur yang
tidak berserat seperti wortel, kentang, bayam atau brokoli.
-
Anak lebih suka makanan yang "cryspy" atau kriuk, dengan
karakteristik anak hanya suka kerupuk, biskuit atau bila makan ayam goreng
hanya dimakan bagian yang kriuknya.
-
Anak juga tidak suka makanan yang beraroma amis seperti ikan laut, hati sapi
atau makanan amis lainnya.
-
Anak juga tidak suka dengan rasa yang terlalu kuat seperti terlalu manis
sebaliknya anak lebih suka yang asin.
-
Karakter lainnya anak juga tidak suka makanan yang lengket di mulut seperti
dodol lunak, kue lapis tradisional atau makanan lengket lainnya.
-
Bila anak sedang muntah dan akan terlihat tumpahannya terdapat bentukan nasi
yang masih utuh. Hal ini menunjukkan bahwa proses mengunyah nasi tersebut tidak
sempurna.
-
Tetapi kemampuan untuk makan bahan makanan yang keras seperti kerupuk atau
biskuit tidak terganggu, karena hanya memerlukan beberapa kali kunyahan.
-
Gangguan koordinasi motorik mulut ini juga mengakibatkan kejadian tergigit
sendiri bagian bibir atau lidah secara tidak sengaja. Gangguan ini tampaknya
bersifat heriditer atau menurun dari orang tua. Biasanya salah satu orang
tuanya juga mengalami gangguan proses makan di mulut, seperti bila makan selalu
cepat selesai, tidak dikunyah banyak langsung ditelan dan suka pilih-pilih
makanan.
-
Kelainan lain yang berkaitan dengan koordinasi motorik mulut adalah
keterlambatan bicara dan gangguan bicara (cadel, gagap, bicara terlalu cepat
sehingga sulit dimengerti).
Gangguan oral motor biasanya disertai gangguan keseimbangan dan motorik kasar lainnya seperti tidak mengalami proses perkembangan normal duduk, merangkak dan berdiri. Sehingga terlambat bolak-balik (normal usia 4 bulan), terlambat duduk merangkak (normal 6-8 bulan) atau tidak merangkak tetapi langsung berjalan, keterlambatan kemampuan mengayuh sepeda (normal usia 2,5 tahun), jalan jinjit, duduk bersimpuh leter "W". Bila berjalan selalu cepat, terburu-buru seperti berlari, sering jatuh atau menabrak, sehingga sering terlambat berjalan.
Gangguan oral motor biasanya disertai gangguan keseimbangan dan motorik kasar lainnya seperti tidak mengalami proses perkembangan normal duduk, merangkak dan berdiri. Sehingga terlambat bolak-balik (normal usia 4 bulan), terlambat duduk merangkak (normal 6-8 bulan) atau tidak merangkak tetapi langsung berjalan, keterlambatan kemampuan mengayuh sepeda (normal usia 2,5 tahun), jalan jinjit, duduk bersimpuh leter "W". Bila berjalan selalu cepat, terburu-buru seperti berlari, sering jatuh atau menabrak, sehingga sering terlambat berjalan.
Biasanya
anak seperti ini hanya menyukai aktivitas di dalam ruangan tidak menyukai
aktivitas di luar lapangan seperti main bola, berlari atau melompat karena ada
kendala dalam hal motorik kasar. Tetapi sebaliknya, kemampuan motorik halus
anak seperti ini sangat baik seperti main komputer, menggambar, main game dan
kegiatan motorik halus lainnya. Kegiatan tersebut adalah kegiatan yang lebih
banyak dilakukan di dalam rumah, sehingga ini membuat anak hanya lebih suka
aktivitas di dalam rumah.
Ciri
lainnya biasanya disertai gejala anak tidak bisa diam, mulai dari overaktif
hingga hiperaktif. Juga sering diikurti gangguan perilaku seperti gangguan
emosi kadang emosinya sangat tinggi, keras kepala, mudah marah serta sulit
berkonsentrasi, gampang bosan dan selalu terburu-buru.
Gangguan
lain yang sering terjadi adalah daya tahan tubuh anak jelek sehingga anak
sering mengalami infeksi virus ringan seperti radang tenggorokan, batuk, pilek,
demam. Rumitnya begitu anak terkena sakit maka akan memperburuk nafsu makan dan
kemampuan oral motornya karena saat sakit saluran cernanya lebih terganggu.
Pada saat sakit anak lebih mudah muntah, sakit perut atau gangguan buang air
besar.
Gangguan fungsi saluran cerna sebagai penyebab
Gangguan fungsi saluran cerna sebagai penyebab
Menurut
penelitian di picky Eaters Clinic Jakarta, gangguan saluran pencernaan
tampaknya merupakan faktor penyebab terpenting dalam gangguan oral motor pada
anak. Hal ini salah satunya dapat dijelaskan dengan teori "Gut Brain
Axis". Teori ini menunjukkan bahwa bila terdapat gangguan saluran cerna
maka mempengaruhi fungsi susunan saraf pusat atau otak. Gangguan fungsi susunan
saraf pusat tersebut berupa gangguan neuroanatomis dan neurofungsional. Salah
satu manifestasi klinis yang terjadi adalah gangguan koordinasi motorik kasar
mulut atau gangguan oral motor.
Meski
jarang, gangguan ini juga bisa terjadi dalam bentuk yang tidak ringan pada
penderita paska infeksi otak, gangguan kelainan bawaan, cerebral palsy
dan gangguan persarafan lainnya. Namun justru gangguan oral motor sering
terjadi pada penderita normal. Pada penderita normal biasanya terjadi pada
penderita alergi saluran cerna dan hipersensitivitas saluran cerna lainnya.
Gangguan
ini akan lebih sering pada bayi dengan kelahiran prematur atau berat badan
lahir rendah. Gangguan pencernaan tersebut kadang tampak ringan seperti tidak
ada gangguan bahkan orangtua atau dokter seringkali menganggapnya sebagai
sesuatu yang normal. Keluhan paling sering adalah tampak anak sering mudah mual
atau muntah bila batuk, menangis atau berlari. Sering nyeri perut sesaat dan
bersifat hilang timbul, bila tidur sering dalam posisi "nungging"
atau perut diganjal bantal. Sulit buang air besar (bila buang air besar
"ngeden", tidak setiap hari buang air besar, atau sebaliknya buang
air besar sering (>2 kali/perhari). Kotoran tinja berwarna hitam atau hijau
dan baunya sangat menyengat, berbentuk keras, bulat (seperti kotoran kambing),
pernah ada riwayat berak darah. Lidah tampak kotor, berwarna putih serta air
liur bertambah banyak atau mulut berbau.
Gangguan
saluran cerna ini seringkali disebabkan karena imaturitas atau ketidakmatangan
saluran cerna pada anak tertentu. Sebagian besar gangguan ini sering terjadi
pada penderita alergi makanan,atau hipersensitivitas makanan lainnya. Pada
umumnya, ketidakmatangan saluran cena tersebut akan membaik setelah usia 5
tahun. Hal inilah yang menjelaskan mengapa setelah usia 5 tahun anak semakin
membaik sebagian besar gejalanya meski tanpa dilakukan intervensi apapun.
Sebaliknya, bila dilakukan intervensi seperti pemberian vitamin, enzim bahkan
obat-obatan muntah apapun hanya dapat memperbaiki sesaat. Namun sebelum usia
tersebut akan membaik bila dilakukan identifikasi penyebab khususnya makanan
yang mengganggu saluran cerna tersebut dapat dikenali.
Sebagian
besar kasus penderita di Picky Eaters Clinic Jakarta gangguan membaik setelah
dilakukan eliminasi provokasi makanan penyebab alergi atau hipersensitivitas.
Keadaan ini sering disertai gangguan tidur malam. Gangguan tidur malam tersebut
seperti malam sering rewel, kolik, tiba-tiba terbangun, mengigau atau menjerit,
tidur bolak balik dari ujung ke ujung lain tempat tidur. Saat tidur malam
timbul gerakan brushing atau beradu gigi sehingga menimbulkan bunyi gemeretak.
Biasanya
disertai gangguan kulit : timbal bintik-bintik kemerahan seperti digigit nyamuk
atau serangga, biang keringat, kulit berwarna putih (seperti panu) di wajah
atau di bagian badan lainnya dan sebagainya. Kulit di bagian tangan dan kaki
tampak kering dan kusam Tanda dan gejala tersebut di atas sering dianggap biasa
oleh orang tua bahkan banyak dokter atau klinisi karena sering terjadi pada
anak. Padahal bila di amati secara cermat tanda dan gejala tersebut merupakan
manifestasi adanya gangguan pencernaan, yang mungkin berkaitan dengan kesulitan
makan pada anak.
Sering
disertai kesulitan makan
Gangguan
proses makan di mulut sering disertai gangguan kesulitan makan. Pengertian
kesulitan makan adalah jika anak tidak mau atau menolak untuk makan, atau
mengalami kesulitan mengkonsumsi makanan atau minuman dengan jenis dan jumlah
sesuai usia secara fisiologis (alamiah dan wajar), yaitu mulai dari membuka
mulutnya tanpa paksaan, mengunyah, menelan hingga sampai terserap dipencernaan
secara baik tanpa paksaan dan tanpa pemberian vitamin dan obat tertentu. Gejala
kesulitan makan pada anak adalah : (1) Memuntahkan atau menyembur-nyemburkan
makanan yang sudah masuk di mulut anak, (2).Makan berlama-lama dan memainkan
makanan, (3) Sama sekali tidak mau memasukkan makanan ke dalam mulut atau
menutup mulut rapat, (4) Memuntahkan atau menumpahkan makanan, menepis suapan
dari orangtua, (5). Tidak menyukai banyak variasi makanan atau suka pilih-pilih
makan dan (6), Kebiasaan makan yang aneh dan ganjil. Logika sederhana yang
dikaitkan dengan peristiwa tersebut adalah bila anak dengan gangguan saluran
cerna seperti mual maka tentunya nafsu makannya akan menurun dan tidak mau
makan.
Penanganan
Bila
gangguan oral motor disertai dengan gangguan saluran cerna maka penanganan
terbaik adalah memperbaiki gangguan saluran cerna yang ada. Jalan terbaik
memperbaiki saluran cerna tersebut bukanlah dengan pemberian vitamin atau enzim
pencernaan atau probiotik. Tetapi dengan mencari penyebabnya mengapa gangguan
makan tersebut terjadi.
Di
Picky Eaters Clinic Jakarta dilakukan intervensi dengan melaksanakan identifikasi
penyebab makanan yang mengganggu sekaligus untuk memperbaiki saluran cerna.
Metode yang dilakukan bukan dengan tes alergi atau pemeriksaan laboratorium
tetapi dengan melakukan Chalenge Test atau eliminasi provokasi makanan. Karena
tes alergi dan pemeriksaan laboratorium tidak bisa memastikan penyebab alergi
dan hipersensitivitas makanan. Metode eliminasi provokasi tersebut adalah
penderita harus mengkonsumsi makanan tertentu yang termasuk kategori aman untuk
saluran cerna dan menghindari makanan yang beresiko menganggu pencernaan.
Setelah
dilakukan dalam waktu 3 minggu target yang harus dievaluasi adalah membaiknya
gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, nyeri perut atau gangguan buang
air besar. Saat saluran cerna tersebut membaik ternyata gangguan nafsu makan
anak membaik, gangguan mengunyah anak berkurang bhkan gangguan lain yang
menyertai seperti gangguan tidur, gangguan emosi, gangguan konsentrasi atau
gangguan morotik kasar juga ikut membaik. Intervensi lain yang dilakukan adalah
dengan melakukan terapi motor oral.
Dengan
melakukan berbagai metode intervensi, anak juga dilatih untuk memperbaiki
gangguan oral motor dengan latihan sederhana di rumah. Rekomendasi lain yang
harus diperhatikan, karena anak mengalami gangguan mengunyah menelan maka anak
kesulitan dalam mengkonsumsi makanan berserat, berbau amis dan terlalu manis.
Sehingga sebaiknya makanan yang berbau amis seperti ikan laut, atau hati sapi
harus diupayakan supaya bau amisnya berkurang. Selain itu sebaiknya makan yang
dengan rasa manis harus dikurangi dengan diganti yang asin, tetapi jangan
berlebihan dalam pemberian garam.
Kontroversi
Dalam penanganan gangguan ini memang terjadi banyak beda pendapat baik orangtua atau di kalangan klinisi sekalipun, karena sampai saat ini faktor penyebab gangguan itu belum terungkap secara jelas. Seringkali dilakukan advis untuk menghentikan susu karena dianggap bahwa tidak mau makan hanya karena terlalu banyak minum susu. Tetapi, saat minum susu dihentikan anak tetap tidak mau makan, bahkan terjadi berat badan anak merosot drastis. Hal ini terjadi karena kesulitan makan tersebut bukan karena kebanyakan susu tetapi karena gangguan mual dan gangguan oral motor pada anak.
Kontroversi
Dalam penanganan gangguan ini memang terjadi banyak beda pendapat baik orangtua atau di kalangan klinisi sekalipun, karena sampai saat ini faktor penyebab gangguan itu belum terungkap secara jelas. Seringkali dilakukan advis untuk menghentikan susu karena dianggap bahwa tidak mau makan hanya karena terlalu banyak minum susu. Tetapi, saat minum susu dihentikan anak tetap tidak mau makan, bahkan terjadi berat badan anak merosot drastis. Hal ini terjadi karena kesulitan makan tersebut bukan karena kebanyakan susu tetapi karena gangguan mual dan gangguan oral motor pada anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar